Senin, 30 Juni 2014

Piala Dunia, Pilpres dan Puasa Ramadan

Kalau ditanya apa saja momen yang paling menyedot perhatian di pertengahan tahun 2014 ini, maka tentu saja saya menjawab hanya tiga yakni piala dunia sepakbola di Brasil, Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI serta ibadah puasa Ramadhan. 

Piala dunia yang berlangsung di Brasil adalah turnamen sepakbola internasional yang ke-20 kali-nya digelar federasi sepakbola dunia (FIFA). Sebanyak 32 tim peserta yang berpartisipasi pada ajang besar ini, dan akan memainkan 64 pertandingan di 12 kota di Brasil. 

Selalu ada kejutan yang terjadi setiap piala dunia dihelat. Seperti yang terjadi di Brasil, dimana sejumlah tim-tim unggulan harus angkat koper lebih awal. Misalnya sang juara bertahan, Spanyol, yang gagal menembus babak 16 besar. Begitupula Inggris maupun Italia yang mengikuti jejak Spanyol. 

Susah beradaptasi dengan cuaca yang cukup panas di Brasil. Begitu pembelaan sebagian besar pemain Eropa yang sudah tersingkir lebih awal. Tersingkirnya tim-tim besar pada fase penyisihan grup, membalikkan prediksi semua pihak yang masih menjagokan negara-negara seperti Spanyol, Inggris, Italia maupun Kroasia yang bisa merebut titel juara dunia. 

Siapa sangka tim underdog seperti Kostarika maupun Aljazair, ternyata bisa mengalahkan tim-tim elit bertabur bintang dan bisa melaju ke babak 16 besar. Inilah beberapa kejutan di piala dunia tahun 2014 ini. 

Selanjutnya PILPRES...... 

Apa sih sesungguhnya yang menarik dari momen lima tahunan ini ?. Bila ditinjau dari aspek aturan atau regulasi, tidak jauh berubah. Calon Presiden dan Wakil-nya tetap diusung oleh partai politik. Untuk berpartisipasi, pun pasangan Capres dan Cawapres harus mengikuti ketentuan Undang-Undang maupun Peraturan KPU. 

Jadi, apanya yang menarik. Saya pribadi mengatakan (ini pendapat pribadi loh), yang menarik justru tim sukses-nya, relawan-nya, simpatisan-nya serta masyarakat dunia maya kita. Coba lihat, perhatikan dan simak secara seksama baik di media cetak maupun elektronik. Paska penetapan calon Presiden dan Wakil Presiden oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, media ramai-ramai memberitakan geliat yang dilakukan para tim sukses, relawan, simpatisan hingga warga dunia maya atau pengguna internet. 

Ada berbagai cara yang dilakukan para tim sukses hingga simpatisan untuk memenangkan calon-nya, seperti aksi jempol darah lah, jalan sehat secara massal, bahkan adapula yang naik sepeda ontel ratusan kilometer hanya untuk bertemu calon Presiden dan Wakil Presiden idola-nya. Menarik kan ?. 

Bagaimana dengan warga dunia maya atau netizen atau mereka yang hidup di zaman digital. Nah... ini justru lebih menarik lagi. Para pengguna internet ini boleh dikata lebih hebat, lebih kreatif bahkan lebih tajam mengupas profil para Capres dan Cawapres yang akan mengikuti kontestasi. Dan.. tidak segan-segan saling "membunuh" di media sosial. 

Bahkan media televisi yang intens memberitakan kiat-kiat mereka memenangkan calon-nya ikut pula di "telanjangi" dan tidak luput dari cercaan maupun umpatan di facebook atau twitter. Bahasa tidak netral lah, berita bohong lah, serta informasi yang cenderung mendiskreditkan salah satu pasangan calon, menjadi bahasan menarik para warga dunia maya.

Keterlibatan sejumlah pimpinan media menjadi tim pemenangan pasangan Capres-Cawapres memang sukses menyedot perhatian kita semua, termasuk para pengguna media sosial. Menarik kan !?. Pasti menarik, meski keterlibatan mereka dalam kapasitas sebagai pimpinan partai politik (parpol). Saya tiba-tiba membayangkan bagaimana iklim di dapur redaksi media cetak maupun elektronik saat-saat sekarang ini. 

Yang menarik bin heboh juga adalah simpatisan para kandidat yang saling serang di dunia maya. Selain saling serang menyerang dalam bentuk teks, mereka pun sangat kreatif melakukannya dalam bentuk visual. Menarik kan ?. 

Saya saja pribadi penasaran dan makin rajin membuka facebook serta twitter saat musim kampanye masih berlangsung. Nyaris tidak ada jeda. Selalu saja ada komentar yang muncul, entah itu kebaikan para calon, prestasinya hingga keburukan maupun kejelakan mereka. Semua tersaji secara terbuka. Sayang kalau anda melewatkan momen menarik ini. 

Namun pesan saya, seperti sajian prasmanan di pesta pernikahan. Anda boleh memilih menu apa saja berikut lauk pauk kesukaan anda. Begitu pun informasi di media sosial. Semua sudah tersaji, sisa anda memilih mana yang enak di konsumsi, mana yang mencerahkan maupun mencerdaskan. 

Larut dalam perdebatan di media sosial pun tidak masalah, asal jangan menghujat dan mencaci Capres dan Cawapres kita. 

Welcome Ramadhan..... 

Ibadah puasa Ramadan hadir di waktu yang tepat. Hadir disaat euforia piala dunia dan kampanye Capres-Cawapres masih tersaji. Hadir ketika banyak ummat yang butuh pencerahan, dan butuh diingatkan akan banyak hal. Ramadan tentulah menjadi momen bagi saya, dan semua Ummat Muslim untuk menambah kualitas ibadah di bulan suci ini. Kita boleh larut dalam euforia sepakbola piala dunia, namun jangan lupa menjalankan ibadah wajib kita: Shalat dan Puasa. Anda pun boleh mendukung se-loyal-loyal-nya kepada salah satu pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden. Namun sedapat mungkin menghindari hujatan, cacian dan makian di media sosial. Kita tidak diajarkan menjadi mahluk pencaci dan penghujat. Makna Ramadan mengajarkan kita bersikap dan berperilaku sabar. Ramadan adalah bulan Syahr al-Shabr atau bulan kesabaran, karena puasa melatih seseorang untuk bersikap dan berperilaku sabar, berjiwa besar, dan tahan ujian. Ramadhan adalah bulan yang sangat sarat makna yang kesemuanya bermuara kepada kemenangan, yaitu: kemenangan Muslim yang berpuasa dalam melawan hawa nafsu, egositas, keserakahan, dan ketidakjujuran. Selamat menyaksikan piala dunia dan semoga tim kesayangan anda menjadi juara. Mari, kita berikan semangat kepada putra-putra terbaik bangsa yang saat ini mengemban amanah sebagai calon Presiden dan wakil Presiden. Semoga mereka juga amanah saat terpilih nanti. SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA, SEMOGA KITA SEMUA LULUS DENGAN NILAI TERBAIK DARI MADRASAH RAMADHAN INI. Aamiin..... 

Senin, 09 Juni 2014

Bunaken, Taman Laut Yang Indah

Taman laut Bunaken Sulawesi Utara. Anda pernah kesana ?. Apabila belum, maka pada tulisan kali ini saya coba berbagi pengalaman menarik saat saya dan teman-teman pengurus Relawan TIK Indonesia berkunjung ke pulau yang indah tersebut pada pekan pertama Juni 2014.

Pulau Bunaken dimana terdapat taman laut yang indah itu terletak di Teluk Manado. Bunaken adalah pulau yang memiliki luas kira-kira Delapan Kilometer persegi. Taman laut Bunaken adalah bagian dari Taman Nasional Bunaken. Menurut sumber dari wikipedia, taman laut ini memiliki biodiversitas kelautan salah satu yang tertinggi di dunia. 

Secara keseluruhan taman laut Bunaken meliputi area seluas 75.265 hektare dengan lima pulau yang berada di dalamnya, yakni Pulau Manado Tua (Manarauw), Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Mantehage berikut beberapa anak pulaunya, dan Pulau Naen. 

Alangkah ruginya anda yang punya hobi menyelam namun tidak mencoba menyelami pesona bawah laut pulau Bunaken. Saya saja dengan kemampuan berenang yang pas-pas-an dibuat penasaran dengan cerita pemilik kapal katamaran yang kami sewa. 

Menurut pemilik kapal, belum lengkap rasanya ke Manado bila tidak melihat keindahan terumbu karang dan aneka jenis ikan hias taman laut Bunaken. Tertantang, saya pun ke tempat penyewaan peralatan diving dan snorkling sesaat setelah sampai di dermaga pulau Bunaken.



Ada belasan tempat penyewaan alat menyelam dan snorkling di pulau Bunaken. Untuk kelengkapan snorkling seperti fins (sepatu khusus), snorkel (pipa untuk bernafas) hingga masker, per paketnya disewakan seharga 100 - 150 ribu. 

Namun harga miring bisa kita dapatkan apabila kita nego bareng-bareng bersama anggota rombongan yang juga punya keinginan untuk menyelam. Seperti yang saya lakukan bersama teman-teman. 

Eits.... jangan lupa dan ini bagian yang sangat penting. Anda jangan lupa menyewa jasa foto bawah air yang juga tersedia di tempat penyewaan alat snorkling. Itu bila anda tidak memiliki kamera waterproof. Sayang dong, apabila anda menyelam dan bermain-main dengan ratusan bahkan ribuan jenis ikan hias tidak diabadikan. 



Puas menikmati taman lautnya yang indah dan memanjakan mata, saya bersama teman-teman tidak lupa mengabadikan pemandangan alam di pulau Bunaken. Di tempat ini banyak landscape yang indah bisa dijadikan titik pemotretan. Dan yang terakhir adalah, saya melakukan tawar menawar dengan pedagang souvenir serta pakaian ber-sablon Bunaken di beberapa kios di dekat dermaga. Itu untuk oleh-oleh keluarga dan teman-teman di kampung.(*)

Kamis, 05 Juni 2014

Menambah Wawasan di Arena Festik 2014 Manado

"Rugi kalau nda ke Festik". Begitu kata Andi Muswar, peserta Festival Teknologi Informasi dan Komunikasi (FesTIK) 2014 dari Relawan TIK Bone, Sulawesi Selatan. Andi Muswar yang akrab disapa Ari ini mengaku bersyukur bisa mengikuti festik di Manado karena banyak ilmu yang bisa didapat.

Seperti misalnya seminar desa TIK dan desa membangun. Peserta yang ikut pada seminar ini dibekali pengetahuan tentang pemanfaatan teknologi dalam upaya memaksimalkan potensi dan sumber daya yang dimiliki desa.


Kang, Onno W. Purbo saat memberikan materi Open BTS
"Kebetulan ayah saya kepala desa, dengan mengikuti seminar ini saya bisa menularkan ilmu atau wawasan yang saya dapatkan di arena festik untuk diterapkan di desa orang tua saya," Ungkapnya.

Sementara itu, Fajar, panitia pelaksana, mengaku bersyukur pihak kementerian Kominfo RI menempatkan pelaksanaan Festik di Manado. Menurut mahasiswa yang kuliah di Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) ini, pelaksanaan festik telah memberikan ruang bagi mereka untuk mengenal lebih dalam pemanfaatan TIK yang positif. Terutama pemanfaatannya bagi kemajuan kota Manado.

"Selain ilmu yang didapatkan melalui berbagai workshop dan seminar, saya dan teman-teman panitia lainnya juga bisa saling mengenal dan berdiskusi dengan relawan TIK dari berbagai daerah di Indonesia," Jelas Fajar. Selain Festik yang berlangsung di Hotel Lion tanggal 2 hingga 4 Juni 2014, juga dilaksanakan rapat kerja nasional Relawan TIK Indonesia.

Pimpin Delegasi Sulsel

Alhamdulillah, pada pelaksanaan Festival TIK yang dirangkaikan rapat kerja nasional (Rakernas) II Relawan TIK, saya berangkat dalam kapasitas sebagai ketua Relawan TIK Sulawesi Selatan. Selain saya, ada beberapa pengurus relawan TIK Sulsel yang ikut.

Tidak kalah semangatnya adalah teman-teman pengurus dari kabupaten Bone, Luwu, Pare-Pare, Maros serta Pangkep dan Palopo yang turut meramaikan pelaksanaan Festik 2014 di Manado. Kendati berasal dari berbagai kab/kota di Sulsel, namun di arena Festik, kami adalah keluarga besar Relawan TIK Sulsel.

Bersama rekan-rekan Relawan TIK Sulsel saat Festik Manado

It's me. Manis kan ?, hehe..
Di Manado lebih meriah lagi karena banyak keluarga, sahabat dan rekan-rekan kami Relawan TIK se-Indonesia yang datang untuk berbagi bersama. Sama seperti rekan saya, Ari dari Bone, saya pun tidak ingin ketinggalan momen berharga ini. Berbagai kelas workshop dan seminar TIK saya ikuti untuk menambah wawasan saya. Seperti workshop Mozilla Web Maker, workshop TIK untuk mitigasi bencana dan seminar gerakan desa membangun. #FesTIK2014 di Manado, mantap !!.