Perusahaan
Listrik Negara (PLN) sebagai perusahaan perseroan yang menyediakan
listrik bagi kepentingan umum, tidak bisa dinafikkan peranannya dalam
konteks kekinian. Hal ini karena tenaga listrik bukan sekadar media
yang menerangi tempat-tempat gelap hingga berubah menjadi terang
benderang. Namun tenaga listrik memiliki peran meningkatkan kualitas
hidup masyarakat. Anak-anak sekolah yang dulunya hanya belajar
dibawah redupnya cahaya lilin, kini bisa merasakan prestasi
pendidikannya meningkat dengan belajar dibawah sorotan cahaya lampu
yang bersumber dari tenaga listrik.
Tenaga
listrik juga bukan sekadar energi yang dihadirkan pemerintah untuk
memuaskan seluruh rakyat-nya, namun kehadiran tenaga listrik
diupayakan menjadi pendorong kegiatan perekonomian di tengah-tengah
masyarakat. Kalau dulu pengusaha kecil kita mengolah dan menghaluskan
kopi dengan cara ditumbuk, maka saat ini produksi mereka lebih
meningkat dan berkualitas setelah adanya mesin pengolah kopi yang
proses kerjanya menggunakan tenaga listrik. Itu hanya contoh kecil
betapa pentingnya tenaga listrik yang dikelola PLN dalam memajukan
roda perekonomian.
Kita tentu
berbangga memiliki PLN yang merupakan perusahaan kelas dunia yang
terus bertumbuh kembang. Kebanggaan itu tentu harus diwujudkan dalam
tindakan aplikatif yang mendukung kerja-kerja Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) ini. Tindakan aplikatif yang dimaksud antara lain
memberikan saran dan kritik konstruktif, menyampaikan informasi
terkait kondisi kelistrikan di daerah kita, hingga memenuhi kewajiban
kita sebagai pelanggan: membayar tagihan listrik tepat waktu.
Untuk
menyampaikan saran maupun kritik membangun begitupula pengaduan
gangguan, saat ini terbilang sangat mudah. Sudah tersedia berbagai
saluran media untuk itu, seperti memanfaatkan media sosial yang
dimiliki PLN yakni twitter @pln_123 hingga mengakses website
PLN dan mengisi form online
yang disiapkan. Gampang khan ?. Cara lain yang bisa digunakan adalah
menulis saran dan ide-ide cerdas kita untuk kemajuan PLN melalui blog
pribadi kita.
Hanya
saja pemanfaatan media sosial hingga mengakses situs resmi milik PLN
tentu masih memiliki kekurangan, karena hanya bisa dilakukan oleh
mereka yang memiliki jaringan internet di daerahnya/di rumahnya atau
mempunyai gadget/smartphone
yang bisa mengakses internet.
Radio
Komunitas FP-PLN
Untuk
efektifitas dan efisiensi menyampaikan dan menyerap informasi dari
dan ke pelanggan PLN, maka pendirian radio komunitas Forum Pelanggan
PLN atau FP-PLN patut dicoba. Radio komunitas adalah lembaga
penyiaran atau stasiun radio yang dimiliki, dikelola, diperuntukkan
dan didirikan oleh sebuah komunitas. Kenapa radio komunitas ? Ini
karena hampir semua masyarakat kita memiliki perangkat radio di
rumahnya masing-masing, dan ini tidak berlaku bagi gadget/smartphone
yang lebih banyak hanya dimiliki oleh masyarakat di level ekonomi
menengah keatas.
Namun sebelum mendirikan radio komunitas, maka harus dibentuk forum
pelanggan PLN di daerah atau wilayah kerja PLN yang belum memiliki
forum pelanggan. Wadah bernama forum pelanggan ini bisa merangkul
elemen-elemen masyarakat dari unsur pemuda, ulama hingga tokoh-tokoh
masyarakat. Nah, forum pelanggan inilah yang diberikan amanah untuk
mengelola radio komunitas yang didirikan PLN.
Teknis mengelola radio komunitas FP-PLN juga tidak terlalu ribet
seperti mengelola lembaga penyiaran swasta. Bila PLN dan masyarakat
yang tergabung dalam forum pelanggan sepakat mendirikan radio
komunitas, maka perlu dilakukan identifikasi karakteristik komunitas,
kebutuhan komunitas serta keberadaan kelompok dalam komunitas untuk
dijadikan pedoman dalam penyusunan program siaran. Program-program
siaran yang bisa diakomodir apabila radio FP-PLN berdiri antara lain,
program “Pelanggan bertanya, PLN menjawab”, dimana format
acaranya adalah dialog interaktif by phone antara
pelanggan dengan narasumber dari PLN.
Karena radio komunitas dikelola
FP-PLN, maka program siaran yang dipandu anggota komunitas selayaknya
diakomodir, seperti siaran keluarga yang bisa dipandu ibu PKK atau
Dharmawanita unit PLN. Siaran religi yang dipandu remaja masjid
ataukah siaran remaja yang dipandu pengurus KNPI dan Karang Taruna.
Selain sebagai media komunikasi dan
informasi, keberadaan radio komunitas forum pelanggan PLN dapat
mengukuhkan kebersamaan, rasa saling memiliki, serta saling mendukung
antara PLN dan pelanggan itu sendiri. Melalui radio komunitas FP-PLN,
maka masyarakat terbantu dalam mengakses informasi terkait kondisi
kelistrikan, maupun memberikan sumbangsih pemikiran dan kritik
konstruktif demi kemajuan PLN.
Terbersit harapan, PLN mampu
merealisasikan terbentuknya radio komunitas forum pelanggan yang menjadi media informasi bagi pelanggan PLN,
terkhusus di daerah-daerah dan kantong-kantong warga yang terpencil
dimana mereka hanya memiliki radio mini compo untuk mengakses
informasi.(*)