Mappogau Hanua, Tradisi Megalitik Di Karampuang Sinjai

-->

Feature-ku yang pernah tayang di Sinjai TV

KARAMPUANG ADALAH NAMA SEBUAH KAMPUNG YANG TERLETAK SEKITAR 31 KILOMETER ARAH BARAT IBUKOTA KABUPATEN SINJAI // KRU SINJAI TIVI SANGAT BERUNTUNG KETIKA MENGUNJUNGI KAWASAN ADAT INI / SENIN / LIMA NOVEMBER 2012 LALU / KARENA DI SAAT YANG SAMA TENGAH BERLANGSUNG PESTA ADAT MAPPOGAU HANUA ATAU PESTA KAMPUNG //

MAPPOGAU HANUA MERUPAKAN UPACARA ADAT TERBESAR YANG DILAKSANAKAN SETIAP TAHUN OLEH MASYARAKAT PENDUKUNG KEBUDAYAAN KARAMPUANG // UPACARANYA BERLANGSUNG SANGAT MERIAH DAN DIIKUTI RIBUAN ORANG DARI BERBAGAI DAERAH // UPACARA ADAT MAPPOGAU HANUA SENDIRI BERLANGSUNG DALAM BEBERAPA TAHAP //

Mappaddekko, pertanda acara puncak akan dimulai

NAMUN TAHAPAN ATAU PROSESI ADAT YANG PALING DITUNGGU-TUNGGU MASYARAKAT PENDUKUNG KEBUDAYAAN KARAMPUANG ADALAH / PROSESI MENRE' RI BULU ATAU NAIK KE PUNCAK BUKIT KARAMPULUE // SEBELUM MENRE' RI BULU DILAKUKAN / ACARA DIAWALI DENGAN MENYIAPKAN SELURUH BAHAN MAKANAN DAN PERANGKAT UPACARA / TERMASUK MAKANAN YANG AKAN DISANTAP OLEH TAMU YANG DATANG //

SAAT PAGI DATANG / SELURUH AYAM YANG MERUPAKAN SUMBANGAN WARGA DIPOTONG / DIBERSIHKAN DAN DIBAKAR // SEMUA INI DILAKSANAKAN KAUM PRIA // SETELAH BERSIH / AYAM YANG JUMLAHNYA RATUSAN INI DISERAHKAN KEPADA KAUM IBU UNTUK DIOLAH MENJADI BAHAN MAKANAN // NAMUN TIDAK SEMUA BAHAN MAKANAN YANG DIOLAH DIPERUNTUKKAN UNTUK TAMU / KARENA SEBAGIAN DIGUNAKAN SEBAGAI BAHAN RITUAL ATAU SESAJIAN //

Salah satu ritual sebelum naik ke puncak bukit

SAMBIL PERANGKAT ADAT LAINNYA MENYIAPKAN MAKANAN / SANRO BESERTA PEMBANTU-PEMBANTUNYA MELAKSANAKAN RITUAL MATTULI / YAKNI PEMBERIAN BERKAH DAN MENYAMBUT KEHADIRAN SANG PADI YANG TELAH DIPANEN OLEH KAUM PETANI // UPACARA MATTULI INI DIIRINGI DENGAN GENDANG SANRO SERTA BUNYI-BUNYIAN LAIN //

DIBAGIAN LAIN / ACARA MAPPADDEKKO ATAU MENUMBUK LESUNG TURUT MEMERIAHKAN ACARA // ACARA MAPPADDEKKO INI ADALAH ISYARAT BAHWA TIDAK LAMA LAGI RITUAL DIPUNCAK GUNUNG SEGERA DILAKSANAKAN //

SETELAH ACARA RITUAL MATTULI SELESAI / SANRO DENGAN GADIS-GADIS PENGIRINGNYA BESERTA PERANGKAT-PERANGKAT ADAT / MENINGGALKAN RUMAH ADAT MENUJU LOKASI UPACARA ADAT LAIN YAKNI DIPUNCAK GUNUNG // SUASANA INILAH YANG DITUNGGU-TUNGGU OLEH SELURUH PENGUNJUNG // DI KAKI BUKIT / TOMATOA MEMUKUL BATU GONG ATAU DOLMEN SEBANYAK TUJUH KALI // SAAT ITULAH MASYARAKAT DIHARAPKAN BERKUMPUL DENGAN TENANG DAN TERTIB MENUJU BUKIT ATAU GUNUNG / DIDAHULUI OLEH SANRO / TOMATOA / GELLA DAN SELURUH WARGA //

SELURUH BAHAN UPACARA DIARAK KE PUNCAK DAN LANGSUNG MENUJU EMBA ATAU DALAM ARKEOLOGI DISEBUT DENGAN SUSUNAN BATU TEMU GELANG // UPACARANYA BERLANGSUNG DIIRINGI DENGAN GENDANG DAN ANEKA BUNYI-BUNYIAN LAIN UNTUK MENAMBAH SAKRALNYA ACARA INI // ACARA PADA EMBA INI DI PIMPIN OLEH TOMATOA // SEMENTARA MASYARAKAT PENDUKUNG KEBUDAYAAN KARAMPUANG MENJALANI RITUAL MALLOHONG YAKNI MELETAKKAN KAIN PUTIH DI ATAS SEBUAH BATU ALTAR LALU MELEPASKAN TERNAK SEPERTI AYAM DAN ATAU KAMBING //

ADAPUN SIMBOL ACARA INI ADALAH UNTUK MENGENANG KEMATIAN MALLAJANG / SEKALIGUS MELEPASKAN NASAR KEPADA LELUHURNYA YANG DIUCAPKAN PADA PELAKSANAAN PESTA ADAT TAHUN SEBELUMNYA //

TRADISI MAPPOGAU HANUA ADALAH SEBUAH TRADISI MEGALITIK YANG BERLANJUT // KEBERADAAN TRADISI INI PERLU MENJADI RENUNGAN DAN PENGKAJIAN / AGAR TRADISI INI TIDAK PUNAH DAN DAPAT DINIKMATI SEBAGAI SUATU KEJAYAAN BANGSA // POLA HIDUP MODERN YANG MULAI MERAMBAH KAWASAN ADAT INI TIDAK SERTA MERTA MENGGUSUR KELESTARIAN BUDAYA KARAMPUANG // UPACARA-UPACARA ADAT RITUAL KUNO TETAP MENJADI BAGIAN DARI KEHIDUPAN SEHARI-HARI MASYARAKATNYA ///